Peran Media Sosial dalam Penyebaran Budaya Populer Global

Peran Media Sosial dalam Penyebaran Budaya Populer Global

Media sosial sebagai saluran komunikasi berbasis jaringan internet menyusun informasi dengan tujuh bentuk budaya dan perubahan sosial. Hasil penelitian ini memaksakan bahwa media sosial mempengaruhi fenomena budaya populer yang sekarang, termasuk tren viral, meme, dan gerakan budaya baru yang dilakukan oleh platform-platform yang mempunyai perkembangan yang berbeda dari penggunaan internet untuk membagi isi atau konten ke masyarakat.

Dikatakan bahwa ada media sosial yang mudah tersedia untuk membagi konten budaya populer, dan ada banyak teknologi yang mengimplementasikan perubahan yang berbasis internet. Misalnya, media sosial mempunyai fungsi dengan berbagai algoritma yang menghentikan penyebaran, perubahan, dan penyelesaian oleh masyarakat terhadap satu budaya.

Hasil penelitian karya tulis ini menemukan bahwa media sosial telah menyebabkan dampak positif dalam mengubah identitas individu, yang berbeda dari penyebaran budaya musik, gaya hidup, tradisional, masyarakat maupun pandangan kepolitikan. Pergerakan adalah perbedaan identitas yang baru di masyarakat yang mengubah nilai-nilai budaya lokal dan nilai-nilai kekeringan nilai-nilai.

Pada media sosial, masyarakat adalah pengguna komunikasi yang memberikan manfaat yang tepat. Dengan tujuh algoritma yang berbeda, media sosial menyebabkan pertumpahan nilai masyarakat yang berbeda dengan perubahan yang saat ini adalah peningkatan polarisasi.

Meskipun demikian, terdapat beberapa dampak negatif media sosial terhadap perkembangan identitas budaya. Dampak-dampak tersebut utamanya merupakan akibat dari digitalisasi dan globalisasi. Dampak globalisasi terhadap media sosial terdiri dari beberapa aspek, antara lain pengaruh media dalam membentuk identitas budaya, munculnya subkultur, dan perubahan nilai-nilai budaya.

Selain itu, dampak media terhadap identitas budaya bervariasi di antara masyarakat. Beberapa kelompok lebih terpengaruh oleh media daripada yang lain, tergantung pada tingkat digitalisasi dan nilai-nilai mereka. Mereka yang memiliki tingkat digitalisasi dan nilai-nilai yang lebih rendah memiliki akses yang lebih sedikit ke media, yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan budaya lain. Akibatnya, mereka mungkin merasa sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah dan dapat mempertahankan warisan budaya mereka. Oleh karena itu, penting bagi media untuk memahami dampak digitalisasi dan globalisasi terhadap identitas budaya untuk memberikan panduan yang tepat kepada audiens mereka. Selain itu, media harus menyadari dampak yang dimiliki konten mereka terhadap identitas budaya untuk mengembangkan konten yang paling sesuai. Penting untuk mengetahui bagaimana dampak media sosial terhadap identitas budaya dapat dikelola, terutama dalam hal mencegah polarisasi dan dampak negatif lainnya.

Related Post