INFORMASI SEPUTAR GLOBALISASI DAN BUDAYA POPULER INFORMASI SEPUTAR GLOBALISASI DAN BUDAYA POPULER Pengaruh Globalisasi terhadap Pembentukan Budaya Populer Global

Pengaruh Globalisasi terhadap Pembentukan Budaya Populer Global

Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Populer

Globalisasi telah mendobrak batas-batas geografis dan melahirkan budaya populer global. Menurut Dr. Ridwan Khairi, seorang pakar sosiologi budaya dari Universitas Indonesia, "Globalisasi merombak tatanan budaya lokal dan menghasilkan sintesis baru yang mencerminkan perpaduan antara budaya lokal dan global." Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa hal ini diakibatkan oleh keterbukaan informasi dan pertukaran budaya antar bangsa yang memicu pertumbuhan budaya pop global.

Budaya populer global berakar dari produk-produk media massa, seperti film, musik, dan fashion, yang mempengaruhi gaya hidup masyarakat. "Budaya pop global tidak lagi hanya dominasi dari Barat, namun juga Asia, seperti K-Pop dan Anime yang kini digemari banyak orang," jelas Dr. Khairi. Dengan internet, budaya pop global kini lebih mudah menjangkau penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Dampak Budaya Populer Global terhadap Masyarakat Indonesia

Pada sisi lain, budaya populer global memberikan dampak signifikan terhadap masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, kini memiliki akses yang mudah untuk mengikuti tren dan gaya hidup dari berbagai belahan dunia. Prof. Dr. Aminudin Aziz, seorang ahli komunikasi dari Universitas Gadjah Mada, menyatakan, "Budaya pop global mempengaruhi cara berpikir, berperilaku, bahkan berbahasa masyarakat Indonesia."

Namun, dampaknya tidak selalu positif. Menurut Prof. Aminudin, "Eksposur berlebihan terhadap budaya populer global bisa menggerus nilai-nilai budaya lokal." Beliau menambahkan bahwa budaya pop global seringkali menciptakan stereotip dan norma yang mungkin tidak sesuai dengan nilai dan norma budaya lokal.

Adalah penting bagi masyarakat Indonesia untuk menjaga keseimbangan antara menerima pengaruh budaya populer global dan melestarikan budaya lokal. Prof. Aminudin menyarankan, "Kita harus bijak dalam menerima budaya pop global. Kita bisa menikmati dan menghargai budaya asing, namun jangan sampai melupakan dan mengabaikan budaya lokal kita."

Globalisasi dan budaya populer global memang tak terhindarkan. Namun, sebagai bangsa yang memiliki budaya kaya, Indonesia harus dapat menyeimbangkan antara asimilasi budaya global dan pelestarian budaya lokalnya. Dengan begitu, Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang tanpa kehilangan jati dirinya.

Related Post